Dua Warga Tangsel Hari Ini Mulai Gowes ke Mekah untuk Ibadah Haji
TEMPO.CO, Tangerang Selatan – Cara yang tidak biasa dilakukan oleh dua orang warga Tangerang Selatan atau Tangsel untuk berangkat haji, pasalnya kedua orang tersebut menggowes sepeda untuk sampai ke tanah suci.
“Saya bersama rekan saya pak Fuad Insya Allah hari ini berangkat ke tanah suci Mekkah menggunakan sepeda selama kurang lebih tujuh bulan,” kata Tjahja Gunawan saat akan berangkat di Masjid Al Azhar BSD Tangsel, Sabtu 11 Desember 2021.
Menurut Gunawan, dirinya dan rekannya tersebut akan menempuh jarak kurang lebih 15 ribu kilometer untuk bisa sampai ke tanah suci Mekah.
“Ya saya mohon doanya dari masyarakat semuanya semoga saya dan rekan saya sampai di tanah suci dengan selamat dan sehat untuk menunaikan ibadah haji,” ujarnya.
Gunawan yang hobi gowes ini memang sudah terbiasa mengayuh sepedanya dengan jarak yang jauh, seperti beberapa bulan lalu, ia keliling Jawa Barat dengan mengayuh sepedanya.
“Dari bulan agustus kemarin saya sudah keliling Jawa Barat untuk simulasi dan latihan fisik, jadi ini sempat tertunda karena adanya Covid-19 tapi sekarang Alhamdulillah Covid-19 di indonesia sudah turun,” ungkapnya.
Sejak tahun 2009, kata Gunawan menceritakan, dirinya memang sudah hobi dengan bersepeda, pada tahun 2010 ia pernah bersama teman- temannya mengayuh sepeda dari Surabaya ke Jakarta.
“Apabila di negara lain ada aturan Covid-19 ya saya akan menyesuaikan di negara yang akan saya lewati nanti, kita menyesuaikan saja di negara tersebut,” imbuhnya.
Untuk negara yang akan ia lalui bersama rekannya itu yakni Indonesia, Malaysia, Myanmar, Thailand, Banglades, India, Pakistan, Iran, Irak, lalu Uni Emirat Arab.
“Alhamdulillah diberi kesehatan ini sekiranya bentuk rasa syukur saya dan ini sekaligus untuk tadabur alam juga, dengan pergi ke tanah suci menggunakan sepeda saya akan mengunjungi banyak tempat untuk bersilaturahmi dengan saudara- saudara muslim didaerah yang akan saya lewati,” katanya.
Gunawan sendiri menggunakan sepeda turing elektrik, sehingga apabila ada tanjakan curam atau sedang lelah, ia bisa menggunakan tenaga listrik yang ada disepeda tersebut, sedangkan rekannya menggunakan sepeda turing biasa.
“Saya juga ausah melengkapi perlengkapan untuk bongkar pasang sepeda. Nanti juga setiap saya disatu negara saya harus mengunjungi kedubes atau konjen disana untuk lapor,” tambahnya.
MUHAMMAD KURNIANTO
Baca juga: Delapan Pria Asal Inggris Pergi Haji dengan Gowes Sepeda